• Post 1
  • Post 2
  • Post 3
  • Post 4

Acak-acak/My Biography

Rabu, 15 Juni 2011 0 komentar
Acak-acak adalah blog pribadi saya, tentang segalanya mengenai apa saja, terutama yang mengusik perasaan, visual dan pendengaran saya. Saya adalah seorang yang biasa saja, seorang bapak dengan dua anak laki-laki yang sehat dan mempunyai hanya seorang istri yang cantik dan pintar. Saya adalah seorang entrepreneur, bekerja di perusahaan sendiri yang bergerak di bidang marketing communication dengan nama KITASATUBALI. 

Saya tinggal di Denpasar, Bali sejak tahun 1988, lahir di Jakarta hijrah ke Bali untuk sekolah di Seni Rupa Udayana jurusan Desain Komunikasi Visual. Sejak saat itu saya tidak pernah tertarik lagi untuk hidup di Jakarta, saya merasakan hidup di pulau dewata jauh lebih berkualitas. Hari Sabtu atau Minggu Anda bisa jalan-jalan ke Ubud atau Kuta. Kadang kalau Anda bekerja di sektor non formal, Anda tinggal pake celana pendek sambil bekerja, asik kan? Dan Anda juga tidak perlu tergesa-gesa dalam memenuhi janji meeting dengan klien, karena di sini semua relatif tidak terlalu jauh.

Kembali mengenai saya (saya harap ini bukan narsis, hanya sekedar gambaran biography saja), saya sangat tertarik dalam berbagai hal, saya menyukai lukisan, saat ini saya sedang mulai belajar untuk mengkoleksi lukisan-lukisan bagus dan bermutu. Saya sangat kagum dengan pelukis-pelukis muda Bali, seperti IBI (Ida Bagus Indra), Djirna, Nyoman Masriadi dan banyak lagi. Selain lukisan saya juga suka dengan masak-memasak, musik, film, F1, MotoGP, desain, gadget, automotive, travelling dan sangat senang dengan photography, sayang saya tidak punya banyak waktu untuk hunting bersama teman-teman. Ada satu lagi yang saya gemari dari dulu hingga sekarang, yaitu dunia horology atau jam. Entah kenapa saya suka sekali dengan arloji terutama yang menggunakan mesin automatik. Kalau diperhatikan mesinnya benar-benar sangat rumit dan sangat konsisten berputar bersama untuk menunjukan waktu dan menambah umur kita. Tidak ada yang bisa membeli dan melawan waktu. Nikmatlah waktu Anda karena ketika waktu berjalan yang tertinggal hanyalah kenangan. Terima kasih untuk meluangkan waktu melihat blog ini, saya Abdes Prestaka
Baca selengkapnya »

Inspirative Life (reposting)

0 komentar
“Kalau orang masih bingung mencari pekerjaan yang dia inginkan, saya sudah mencintai pekerjaan ini sejak saya pertama kali bekerja. “
"If people is still looking for the right job for them, I have been in love with my job ever since I started it." 
Bang Yos, female fire fighter from Jambi (maybe the only one in Indonesia)

Baca selengkapnya »

Dekadensi Moral

0 komentar


Diusir Warga karena Lapor Contek Massal

Ny Siami, Si Jujur yang Malah Ajur












Jumat, 10 Juni 2011 | 07:18 WIB
SURABAYA | SURYA - Ny Siami tak pernah membayangkan niat tulus mengajarkan kejujuran kepada anaknya malah menuai petaka. Warga Jl Gadel Sari Barat, Kecamatan Tandes, Surabaya itu diusir ratusan warga setelah ia melaporkan guru SDN Gadel 2 yang memaksa anaknya, Al, memberikan contekan kepada teman-temannya saat Unas pada 10-12 Mei 2011 lalu. Bertindak jujur malah ajur!.. 

Berita selengkapnya: http://www.surya.co.id/2011/06/10/ny-siami-si-jujur-yang-malah-ajur


Menyedihkan!!..Seperti tidak percaya, tidak bisa saya bayangkan apa yang ada dibenak para orang tua murid yang mengusir Ny.Siami si pelapor contek massal. Apa yang mereka harapkan untuk masa depan anak-anak mereka? dimana nilai moral dan etika berada? sepertinya terbang entah kemana..

Budaya contek-menyontek memang sudah ada sejak dulu, rasanya bukanlah hal yang aneh mendengar seorang murid mencontek, tapi menganjurkan untuk mencontek, membenarkan bahkan merekayasa mencotek dan mengusir satu keluarga yang melaporkan contek massal ini, sungguh berita luar biasa. Ini adalah dekadensi moral. Terjadi, menurut saya karena tidak adanya pemimpin di negara ini yang memberikan contoh yang benar. Koruptor bebas berkeliaran. Hidup bergelimangan harta yang tidak jelas darimana asalnya sepertinya lebih baik daripada hidup susah. Hukum yang semakin carut marut, semua bisa dibeli dengan uang. Uang adalah segalanya. Apa yang akan terjadi pada generasi kita berikutnya? PR untuk kita semua, yang masih memiliki hati nurani..

Baca selengkapnya »